Fotografer Mesir Ditembak Mati Saat Rekam Tentara Tembaki Demonstran



Mesir-ahmed samir assem-3-jpeg.imageKAIRO (SALAM-ONLINE): Seorang fotografer muda Mesir bernama Ahmed Samir Assem meregang nyawa setelah tubuhnya diterjang timah panas. Dia adi korban penembak jitu militer pada hari Senin (8/7/2013) dini hari waktu setempat di depan gedung markas pasukan Garda Republik di Kairo.
Tragis! Betul, berdasarkan fakta rekaman, fotografer media Mesir ini gugur ditembak tentara. Fotografer dari surat kabar Al-Horia Wa Al-Adala ini sempat mengambil gambar tentara yang menembaknya dari atas gedung di Kairo.
Adegan demi adegan berhasil diabadikan oleh kamera milik Ahmed Samir Assem (26). Insiden tragis ini terjadi ketika serangan melanda para demonstran pendukung presiden terguling Mohammad Mursi, yang berkumpul di luar markas besar pasukan elit Mesir, Garda Republik, di Kairo.
Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (10/7/2013), Assem mengabadikan seluruh kejadian, terutama sejak para pendukung Mursi menunaikan salat subuh berjamaah pada Senin (8/7/2013) waktu setempat. Ketika serangan terjadi, kamera Assem terus mengambil gambar.
Hingga kamera Assem menangkap gambar para tentara sedang melepas tembakan dari atap sebuah gedung berwarna kuning. Tentara-tentara penembak jitu yang bersenjatakan senapan tersebut terlihat melepaskan tembakan beberapa kali ke arah para demonstran.
Kemudian tiba-tiba, senapan tersebut mengarah tepat ke lensa kamera Assem. Beberapa saat kemudian, rekaman kamera berakhir dan berakhir pula hidup Assem. Identitas Assem sebagai seorang fotografer diketahui dari kamera berdarah dan sebuah telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Pada pukul 06.00, seorang pria datang ke pusat media dengan membawa kamera berlumuran darah dan memberi tahu kami bahwa salah satu rekan kami terluka,” tutur seorang editor surat kabar Al-Horia Wa Al-Adala, Ahmed Abu Zeid.
“Sekitar satu jam kemudian, saya mendapat berita bahwa Ahmed ditembak oleh seorang sniper di dahinya ketika mengambil gambar atau foto sebuah gedung di lokasi kejadian,” imbuh Zeid.
Saat kejadian, Zeid tengah bekerja dari sebuah fasilitas di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya yang berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian. “Kamera Ahmed Samir merupakan satu-satunya yang mengambil gambar seluruh kejadian dari awal,” ucapnya.
“Dia mulai mengambil gambar dari sejak shalat digelar, jadi dia menangkap setiap adegan dari awal dan dalam video tersebut, Anda bisa melihat puluhan korban. Kamera Ahmed menjadi salah satu bukti dari pelanggaran yang telah terjadi,” tandas Zeid.
Ahmed Samir Assem merupakan salah satu dari sedikitnya 51 orang yang gugur dalam serangan yang terjadi Senin (8/7/2013) subuh waktu setempat. Serangan ini menuai kemarahan pihak Ikhwanul Muslimin yang menuding militer Mesir telah melakukan penembakan. Tak kurang 50 pendukung Mursi dari Ikhwanul Muslimin gugur menjadi korban setelah tentara memberondongkan timah panasnya.
Militer Mesir telah membantah dan menyatakan bahwa ‘kelompok teroris bersenjata’ yang melakukan penembakan brutal terhadap puluhan pendukung Mursi tersebut. Pihak militer mengakui hanya melepas tembakan peringatan dan gas air mata. Namun dengan adanya video rekaman Assem yang berdurasi 20 menit ini, pihak Ikhwanul Muslimin semakin yakin bahwa pihak militer Mesir berada di balik pembantaian ini.
Menurut harian Telegraph, 9 Juli 2013, tayangan hasil rekaman kamera-video Aseem masih tersimpan. Dalam potongan tayangan itu, terlihat dua orang penembak jitu memuntahkan timah panas dari atap sebuah gedung ke para demonstran IM.
Dalam kamera Assem terekam momen awal pengunjuk rasa IM yang tengah menunaikan shalat subuh dimana saat itu puluhan korban gugur di sana.
“Kamera Assem akan tetap menjadi bukti kekerasan yang dilakukan militer,” imbuh Zeid.
Potongan rekaman video itu kemudian ditunjukkan dalam jumpa pers yang diselenggarakan oleh kelompok IM. Saat ini mereka memegang rekaman aslinya yang akan digunakan sebagai barang bukti dalam peristiwa pembantaian di jalan-jalan ibukota Mesir.


Fotografer ProfesionalDi mata rekan kerjanya, Assem yang baru berusia 26 tahun, dikenal sebagai fotografer profesional yang berdedikasi terhadap pekerjaannya. Dia merupakan alumnus Universitas Kairo jurusan komunikasi.Mesir-ahmed samir assem-1-jpeg.image
Selama berkarier sebagai fotografer dalam tiga tahun terakhir, dia sudah berhasil mengabadikan lebih dari 10 ribu foto.
Dengan adanya video itu, semakin menguatkan pernyataan kelompok IM, bahwa demonstran pendukung Mursi ditembaki militer pada Senin (8/7/2013) dini hari kemarin saat mereka sedang shalat subuh.
Sebelumnya, Jumat (5/7/2013) di sebuah jalan di Kota Arish Semenanjung Sinai, para pendukung Mursi juga ditembaki saat melaksanakan shalat Ashar berjamaah. (viva/detik/salam-online)


- See more at: http://salam-online.com/2013/07/fotografer-mesir-ditembak-mati-saat-rekam-tentara-tembakidemonstran.html#sthash.304IB7gT.dpuf

0 comments: